Monday, March 18, 2013

the LiL me in The Big Big WorLd :)


Bismillahirahmannirahim
Memang benar, tidak bisa menilai seseorang dari luarnya saja. Jika kita mau mengenalnya dengan lebih dekat, mengenal siapa dirinya dan keluarganya, bagaimana latar belakang kehidupan yang sebenarnya,bagaimana  perjuangan hidupnya, baru kita berhak menilai seperti apa dia sebenarnya  J
Proposal Hidupku…
Tapi sebelumnya , selayaknya proposal pada umumnya akan saya mulai dengan BAB I berisi Latar Belakang J
“kalau untuk bikin acara yang digelar satu dua hari seperti ini saja kita butuh sebuah proposal, mengapa untuk hidup kita yang berjalan puluhan tahun kita tidak membuat sebuah proposal ?” kutipan dalam buku inilah yang membuat saya benar- benar tersentak bahwa saya harus membuat proposal hidup. Bagi saya proposal hidup penting karena dengan begitu arah dan tujuan hidup saya semakin jelas, prestasi yang ingin saya capai semakin terarah sehingga kelak dapat saya pertanggungjawabkan pada Allah dapat dengan mudah saya uraikan. Proposal hidup ini ibarat peta.
Selain itu, keinginan saya membuat proposal hidup karena adanya riset yang dilakukan terhadap para lulusan MBA di Harvard Bussines School. Riset dilakukan antara tahun 1979 dan 1989. Pada tahun 1979, para lulusan MBA tersebut ditanya ‘apakah anda telah menyusun suatu rencana hidup yang jelas, spesifik dan tertulis ?’ Hasilnya, 3% menyatakan telah memiliki rencana hidup yang jelas, spesifik dan tertulis. 13% menyatakan telah memiliki rencana hidup yang jelas, spesifik tetapi tidak tertulis. Sisaya, 84% menyatakan belum memiliki apa belum memiliki apalagi menyusun rencana hidup. Sepuluh tahun kemudian, 1989, periset yang dipimpin oleh Mark McCormark melakukan wawancara dengan semua responden pada tahun 1979. Hasilnya, luar biasa, 3 % para lulusan yang telah memiliki rencana hidup yang jelas, spesifik dan tertulis memiliki pengahasilan 10 kali lipat dibandingkan 97 % lulusan dari sekolah bisnis tersebut.


Menyadari Bahwa saya adalah masterpiece
Saya Dhora Vasminingtya adalah special. Saya juga sangat special Karena saya berbeda dengan siapapun di muka bumi ini. Saya terlahir 9 Agustus 1992. Saya lahir di kota Ponorogo. Ayah saya Hadi Soeminto. Ibu saya Wasini. Walau Ayah saya hanya seorang guru SD dan juga ibu saya guru SD di sebuah desa pelosok Jawa Timur tapi mereka adalah guru kehidupan terbaik bagi saya
Masa kecil saya lalui dengan sangat indah dan penuh petualangan. Sebelum usia 10 tahun saya sudah naik kapal laut selama 4 jam antara pelabuhan merak (banten) – pelabuhan pajang (lampung). Dan sebelum usia 20 tahun saya sudah menjelah benua amerika dan afrika. Menjalani usia sebelum 30 th saya sudah menapakan kaki di benua eropa (saat usia 21 th) dan harapan saya sebelum 40 th saya mejelajahi Australia dan Jeddah amin.
Sejak kecil saya terbiasa mandi dan berenang disungai. Ketika kelas 1 SD saya anak yang tomboy dan kebanyakan teman saya adalah laki – laki. Sekolah SD saya berada di desa terpencil. Banyak teman SD saya yang tidak memakai sepatu untuk sekolah. Saya selalu berada dalam urutan ranking 1,2,3  sejak saya SD sampai lulus SMA. Kecuali saat kelas V SD, saya pernah ranking 18.hehehe
Mulai dari kecil saya bercita – cita menjadi seorang dokter. Saya belajar dengan sungguh- sungguh mulai SMP. Saya mengikuti les bahasa Inggris dan berbagai macam olimpiade biologi. Sejak kecil saya sudah menyukai bidang biologi dan kedokteran. Saya selalu berjuang keras untuk mendapatkan apa yang saya inginkan. Saya diajarkan berusaha mandiri oleh orang tua saya. Sehingga saat saya sekolah saya berjualan berbagai macam makanan.bahkan sampai kuliahpun saya tetap melakukan hal itu. Mulai dari SMP saya tinggal di rumah nenek di kota. Saya tinggal bersama nenek dan kakak saya. Nenek saya sangat keras dan disiplin dalam mendidik.
Memasuki usia SMA saya sempat minder karena saya sekolah di SMA paling elit di kota ponorogo. Teman- teman saya banyak yang membawa motor bahkan mobil untuk ke sekolah. Tapi saya hanya membawa sepeda pancal yang butut. Tak jarang sepeda saya dikerjain oleh teman- teman SMA saya di parkiran sekolah. Bahkan saya sempat digolongkan dalam geng bernama “sampah smaza” yang merupakan kumpulan orang – orang yang merasa diremehkan. Dari sinilah semangat saya lahir kembali karena saat itu saya sudah putus asa  dan kecewa saat saya gugur dalam seleksi tim debat bahasa Inggris nasional. Saya bingung saat itu bagaimana saya agar bisa mendapatkan beasiswa untuk membayar SPP. Berbagai usaha saya lakukan tapi hasilnya nihil. Akhirnya saya bergabung dengan teman – teman untuk membuat sebuah tim. Teman saya diantaranya Selly, Nila sutra, Lia paramita, Nami, zulfira dan mbak silvi. Mereka lah orang  orang yang membuat saya semangat di sekolah. Lomba demi lomba kami ikuti. Ketika SMA saya menjadi juara berbagai lomba baik tingkat sekolah, provinsi, nasional dan Internasional. Saya menjadi juara karya ilmiah, cerdas cermat dan lain – lain.
Prestasi yang paling membangkan saat saya SMA adalah ketika saya mendapatkan medali emas dalam lomba karya Ilmiah science project di Indonesia tahun 2010. Atas prestasi itu, saya mendapatkan kesempatan menjadi delegasi Indonesia untuk mengikuti kompetisi Interasional Science project Olympiad di Texas, USA.  Atas izin dan kehendak Allah SWT serta dukungan orang tua saya dapat berangkat ke USA pada tanggal 10-21 April 2010. Perjuangan yang sangat mengharukan saat saya harus memperisapkan biaya akomodasi kesana (saat itu saya harus mencari uang 30 jt dalam waktu 7 hari) untuk dapat kesana. Alhamdulilah Pemerintah Daerah kabupaten Ponorogo memberikan bantuan pada saya. Saya berangkat bersama tim hebat sekaligus sahabat terhebat saya Nila Sutra. Saya membawa nama Indonesia dan berjuang di Amerika. Alhamdulilah mendapatkan medali Perunggu di bidang  Civil Engginering.
Sepulang dari USA saya mendapatkan beasiswa di jurusan Teknik Sipil di universitas UI, ITB, UGM dan ITS. Sesuai dengan prestasi yang saya dapatkan dibidang Engineering kemudian direkomdasikan di faktultas Teknik sipil. Saya kecewa. Karena sejatinya saya ingin menjadi dokter anak. Saya mengikuti berbagai macam seleksi ujian masuk perguruan tiggi jurusan kedokteran. Tapi saya tidak diterima. Saya sudah putus asa. Atas saran Ibu saya, saya mencoba mengambil tes di jurusan Pendidikan Biologi. Alhamdulilah saya diterima di Fakultas Keguruan di jurusan Pendidikan Biologi di UNS.  Rasanya saat itu saya ingin marah pada Alah, SPP saya sangat mahal. Orang tua saya bingung mencari hutangan kesana kemari untuk membayar sekolah saya . Agar saya terus bisa melanjutkan kuliah saya berjualan makanan sambil kuliah.Saya tidak malu melakukanya. Saya pernah menjadi asisten dosen utnuk 2 mata kuliah yang berbeda.walaupun IP saya tidak memuaskan dan juga tidak mendapatkan beasiswa prestasi tapi yang membuat saya bangga adalah saya berhasil menjadi delegasi universitas untuk melakukan study visit di Universitas Bergische Germany selama 1 bulan. Saya aktivis di lingkungan kampus. Kata aktivis bagi saya bukan yang asal – asalan demo di pinggir jalan. Bagi saya aktivis adalah orang yang “doing something” untuk lingkungan sekitarnya. Saya aktivis yang tak banyak bicara. Sekarang saya masih berada di semester VI dan saya akan terus menjadi aktivis  berjuang untuk orang – orang di sekitar saya. Kesemuanya itu akan selalu saya niati Karena mengharap rahmat Allah SWT. Saya tahu bahwa mati itu datngnya sewaktu – waktu.
Inilah saya yang benar – benar Allah ciptakan special. Terima kasih ya Allah J

1 comment:

  1. Sedih atau senang, kala namaku gadisebut :'(
    Huhuk *ambil kain lap :P

    Keep fight for Dunya Wa Akhiroh ya Ukh

    ReplyDelete